Kalau kita berbicara tentang usaha,
tidak akan ada habisnya. Setiap hari selalu saja ada ide usaha baru bermuncul dari
mereka yang mempunyai jiwa entrepeneur.
Sebab manusia dianugrahi oleh tuhan dengan akal dan fikiran, tentunya akan
membuat kita sebagai manusia semakin berkembang.
Nah, diartikel ini kami akan membahas
tentang kisah sukses seorang petani mejadi pengusaha sukses dengan menjalankan
usaha makanan dari bahan jagung dengan diberi naman F1 Aina.
Ketika anda pergi berwisata ke provinsi
kesumatra barat, anda harus menyempatkan diri untuk mampir di Pondok jagung super manis F1 Aina, yang berada sekitar 5 km
dari pusat kota Payakumbuh, dipinggir Jalan Raya Bukittinggi-Payakumbuh,
tepatnya di Koto Baru, Batu Hampar, Piladang, Sumbar.
Lokasi yang strategis ini membuat
pondok F1 Aina ini selalu ramai didatangi pengunjung Setiap Harinya. Di akui jagung
super manis F1 Aina, bukanlah jagung biasa, jika direbus rasanya tetap manis
walaupun direbus tanpa gula.
Selain itu, biji jagung F1 Aina ini juga
tidak terlalu keras, sehingga membuat banyak orang menyukai. Tidak hanya
menjual jagung rebus biasa, Imam pemilik F1 Aina juga menginovasi untuk
menggembangkan jagung manis menjadi beberapa produk. Dalam sehari, ia bisa
menghabiskan ribuan tongkol jagung untuk diolah maupun dijual mentah.
Dengan rasa dan kualitas yang selalu
dijaga, pelanggan pun menjadi bertambah dari hari ke hari. Baik itu dari luar
kota maupun dari daerah sumbar sendiri,”tuturnya.
Ketika ditanya tentang keberhasilan usahanya,
Imam Ike Santosa (41) bersama isterinya Marlina (40) tidak menyangka, usaha ini
ternyata berkembang pesat, jauh diluar dugaannnya.
Awal Mula Memulai Usaha Jagung Super Manis F1 Aina
Rasannya masih seperti mimpi, dulu
saya ini bukan siapa-siapa. Saya hanya seorang yang bekerja serabutan, pernah
bekerja dirumah makan juga supir taksi. Tamat STM tahun 1992, saya merantau ke
Medan, Pekanbaru, kerja dirumah makan kemudian pindah tahun 1998 ke Batam dan
bekerja sebagai supir taksi, kehidupan sangat susah masa itu, apalagi saya
sudah menikah ditahun 2000 dan dikaruniai beberapa orang anak, “tuturnya.
Kerasnya kehidupan di Batam,
akhirnya membuat Imam memutuskan untuk pulang kampung ke Payakumbuh ditahun
2003 hingga 2005 dan bekerja sebagai garin masjid Jamik Baiturrahmah di Koto
Baru, Batu hampar. Tetapihal ini tidak berlangsung terlalu lama, ia pun
kemudian balik kembali ke Batam dan mencoba mencari peruntungan lagi sebagai
supir taksi.
Pada suatu waktu, ia melihat banyak
pedagang jagung manis rebus dan jagung bakar dipinggir jembatan Barelang. Saat
itulah muncul keinginan bahwa suatu saat ia juga ingin membuka usaha serupa
dikampung halaman.
Ditahun 2006 ia kembali membawa
keluarganya pulang kampung. Ia mulai bertani cabai dan terung. Sebagai tanaman
penyisip, ia menanam bibit jagung yang dibelinya dari Batam melalui adiknya
yang ada disana sebanyak 4kg dengan harga Rp 24000/kg.
Ingin membuka usaha, tetapi tidak
ada modal, untuk mendapatkan modal awal saja sangat sulit. Kami sudah pergi
kesana kemari untuk mencari modal, tetapi tidak ada yang yakin dengan usaha
yang kami tawarkan. Akhirnya kami mendapatkan pinjaman dari Bank Pengkreditan
Rakyat (BPR).
Kerja keras Imam dan keluarga
membuahkan hasil. Awalnya beliau panen jagung lebih dari 4000 tongkol jagung. Beliau
mulai pusing memikirkan pemasaran, akhirnya beliau mencoba menjajakan jagung
rebus keliling kampung, sedangkan isterinya mencoba membuka kedai kecil-kecilan
dipinggir jalan, dekat pondok jagung seper masnis F1 Aina sekarang.
Ternyata banyak yang menyukai,
beliau memutuskan untuk mengontrak lokasi dan membuka usaha disana, awalnya
hanya menjual jagung rebus dan mentah. Pilhan Iman beserta istri ini sangat
tepat, dengan produksi sekitar 60 ton jagung perbulan, dan omsetnya yang
mencapai jutaan rupiah perbulan.
Imam mulai merambah secara luas
hingga usaha ini berkembang pesat dari hanya satu pondok, kini Imam sudah
memiliki beberapa cabang lainnya yang tersebar didepan BRI Payakumbuh, Pasar
Guguk, Balai Nan Duo, Bulakan Balai Kandih, Koto Hilalang Baso, Aur Kuning dan
Lapangan Kantin di Bukittinggi. Namun tiga diantarannya didepan BRI, Balai Nan
Duo serta Bulakan kemudian tutup karena lokasi yang kurang strategis.
Di tahun 2012, cabang peluang usaha baru
juga bertambah lagi di Tanjung Pati, Dharmasraya, Batam, Duri, dan Pekanbaru.
Tepatnya pada tanggal 1 Januari 2014 pondok awal F1 Aina pindah lokasi kurang
lebih 100 meter dari lokasi semula dengan fasilitas pemasaran yang berbeda
dengan sebelumnya seperti, musholla, toilet, meja makan konsumen, ruang dapur
yang lebih besar dan tempat parkir kendaraan yang lebih luas serta fasilitas
lainnya.
Keberhasilannya membangun dan
mengembangkan usaha, membuat banyak orang tertarik untuk belajar kepadannya. Ia
sering diminta menjadi narasumber di kampus kampus tentang entrepeneurship.
Banyak mahasiwa yang mulai tertarik
untuk mengkaji perkembangan usaha ini, Salah satunya Mahasiswa Agribisnis
Universitas Andalas bersama TIM Karya Tulis Ilmiah nya yang mencoba menulis
mengenaiUMKM Berbasis Pertanian dan menjadikan Usaha Jagung F1 Aina sebagai
studi kasus dalam karya tulisnya dan alhasil memperoleh Juara II Tingkat
Regional Sumatera di Universitas Muslim Nuasantara – Al Washliyah Medan,
Sumatera Utara pada 12 Desember 2013.
Tahun berikutnya tetap dengan studi
kasus yang sama, Pada 27 September 2014 kembali memperoleh Juara III Tingkat
Nasional dengan topic Era MEA 2015 Bukanlah Tantangan Melainkan Peluang Besar
Bagi UMKM-UMKM di Sumatera Barat.
Bukan hanya dari tingkat mahasiswa,
tetapi beliau juga sering didatangi berbagai kelompok tani dari berbagai daerah
di Sumatera Barat untuk menimba ilmu padannya.
Nah, itulah
kisah sukses Imam Ike Santosa bersama istri dalam membangun usaha F1
Aina. Mudah-mudahan kisah dari Imam Ike Santosa beserta keluarga dalam membagun
usahanya dapat memberikan banyak inspirasi bagi kita semua dalam menjalankan
kehidupan, begitu juga bagi kita yang ingin terjun kedunia usaha dan ini juga bisa di jadikan sebagai peluang usaha. Yang harus
diperhatikan untuk mejadi pengusaha yang sukses itu membutukan kerja keras dan
yakin. * Salam Sukses Selalu*